Berita  

Paguyuban Musara Gayo (MUSGA) Langsa Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW dan Santuni Anak Yatim

Aceh Tamiang – INN

Dalam suasana penuh hikmah dan kekeluargaan, Paguyuban Musara Gayo (MUSGA) menggelar peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1447 H / 2025 M, Minggu (12/10/2025), di kediaman salah seorang anggota MUSGA di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Tamiang.

Acara yang berlangsung sederhana namun khidmat ini dihadiri oleh para pengurus dan anggota MUSGA, tokoh masyarakat, serta warga sekitar.
Peringatan Maulid kali ini menghadirkan penceramah Tgk. Nazaruddin, S.H., yang menyampaikan tausiah penuh makna tentang keteladanan Rasulullah SAW, sekaligus menjadi ajang pemberian santunan kepada anak yatim sebagai bentuk kepedulian sosial dan rasa syukur.

Dalam ceramahnya, Tgk. Nazaruddin, S.H. menegaskan bahwa memperingati Maulid Nabi merupakan momentum untuk memperkuat keimanan serta meneladani sifat-sifat mulia Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

“Maulid Nabi bukan sekadar tradisi, tetapi bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui momen ini, mari kita teladani sifat jujur, sabar, amanah, dan kepedulian beliau terhadap sesama, terutama kepada anak-anak yatim,” ujarnya di hadapan jamaah.

Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah islamiah dan memperbanyak amal kebaikan di tengah kehidupan modern yang kian kompleks.

Ketua Paguyuban Musara Gayo (MUSGA) dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara dengan lancar dan penuh kebersamaan.
Menurutnya, kegiatan Maulid Nabi ini menjadi bukti nyata kekompakan anggota MUSGA sekaligus memperkuat nilai-nilai sosial di tengah masyarakat.

“Peringatan Maulid ini bukan hanya ajang memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi dan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, terutama kepada anak-anak yatim yang harus kita perhatikan,” ujarnya.

Santunan yang diberikan diharapkan dapat membantu meringankan beban anak-anak yatim dan menumbuhkan semangat kebersamaan di antara warga.

Acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan dan keberkahan seluruh umat Islam, serta jamuan kenduri sederhana sebagai wujud rasa syukur.
Para peserta berharap, kegiatan seperti ini terus dilaksanakan setiap tahun dan menjadi agenda tetap paguyuban sebagai upaya menjaga nilai-nilai keislaman dan kebersamaan di tanah perantauan.

 “Insya Allah, kegiatan seperti ini akan terus kita laksanakan agar semangat cinta Rasulullah SAW tetap hidup di hati umat,” ujar salah satu panitia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *