Bireuen | INN
Semarak peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Bireuen ke-26 terus berlanjut dengan penuh khidmat dan kebersamaan. Salah satu momen spesial tersaji pada jum, at (9/10/) malam dalam kegiatan “Festival Rapai 17 Kecamatan ” yang dipadati ribuan masyarakat dari berbagai penjuru daerah.
Acara yang berlangsung penuh kemeriaan ini juga menjadi ruang bagi geliat ekonomi lokal melalui pameran UMKM dan kuliner tradisional. Di antara deretan stand yang ramai pengunjung, Stand Kecamatan Pandrah menjadi salah satu yang paling mencuri perhatian—berkat sajian khasnya: Bolu Boi Aceh.
Kue tradisional ini langsung dimasak di tempat, menghadirkan aroma harum yang menggoda selera dan membuat para pengunjung rela antre untuk mencicipi. Bolu Boi Aceh dikenal sebagai salah satu warisan kuliner Aceh yang memadukan cita rasa manis, lembut, dan gurih dalam satu gigitan.
Disajikan hangat, bolu ini tak hanya menggugah selera, tapi juga menyentuh kenangan akan kekayaan rasa khas daerah
Dengan harga yang terjangkau, Bolu Boi Aceh menjadi favorit tak hanya bagi warga lokal, tetapi juga pengunjung dari luar daerah yang datang bersama keluarga.
Banyak di antara mereka yang membeli dalam jumlah banyak untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh khas dari Bireuen.
Kesuksesan kegiatan ini tidak lepas dari sinergi kuat antara Pemerintah Kabupaten Bireuen, Forkopimda, serta dukungan penuh dari masyarakat. Semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal menjadikan HUT Bireuen tahun ini bukan hanya sebagai ajang perayaan, namun juga momentum kebangkitan ekonomi rakyat melalui promosi kuliner tradisional seperti Bolu Boi Aceh.
Semua yang berjualan makanan dan minuman serta berbagai nuansa permainan nampak selalu ada yang mengujunginya tidak sekedar meliat juga ada yang membeli dan bermain di sana.
Hendri