Oleh: Redaksi
INN — Asam urat sering dianggap penyakit “sepele” yang hanya muncul berupa nyeri sendi atau bengkak di kaki. Namun, tahukah Anda bahwa kadar asam urat tinggi dalam tubuh ternyata bisa menjadi pemicu munculnya batu ginjal? Jika tidak dikendalikan sejak dini, komplikasi ini bisa berujung serius, bahkan mengancam kualitas hidup.
Asam urat sebenarnya adalah hasil sisa metabolisme purin, zat alami yang terdapat pada makanan seperti daging merah, jeroan, seafood, dan kacang-kacangan tertentu. Dalam kondisi normal, tubuh akan membuang asam urat lewat urine. Namun ketika produksinya berlebihan atau ginjal tidak mampu membuang dengan baik, kadar asam urat menumpuk dalam darah.
Akibatnya, kristal-kristal kecil terbentuk, terutama di persendian. Inilah yang menyebabkan nyeri hebat, bengkak, hingga peradangan yang biasa kita kenal dengan sebutan “asam urat” atau gout.
Hubungan dengan Batu Ginjal
Yang jarang diketahui masyarakat adalah kristal asam urat juga bisa mengendap di saluran kemih. Jika endapan ini semakin menebal, lama-lama akan membentuk batu ginjal. Batu jenis ini disebut uric acid stone.
Batu ginjal karena asam urat biasanya muncul ketika urine terlalu asam (pH rendah) dan tubuh tidak cukup mengeluarkan cairan. Akibatnya, proses kristalisasi berlangsung cepat. Penderita sering merasakan nyeri pinggang, kencing berdarah, hingga infeksi saluran kemih berulang.
Siapa yang Berisiko?
Beberapa kelompok orang lebih rentan terkena komplikasi ini, antara lain:
Penderita asam urat kronis yang tidak terkontrol.
Mereka yang sering mengonsumsi makanan tinggi purin.
Orang dengan riwayat batu ginjal dalam keluarga.
Pasien dengan obesitas, diabetes, atau tekanan darah tinggi.
Individu yang kurang minum air putih dan jarang berolahraga.
Pencegahan Itu Kunci
Kabar baiknya, komplikasi ini sebenarnya bisa dicegah. Caranya sederhana tetapi perlu disiplin, antara lain:
1. Minum cukup air putih (minimal 2 liter per hari) agar ginjal mampu membuang asam urat secara efektif.
2. Batasi makanan tinggi purin, seperti jeroan, daging merah, udang, kepiting, dan alkohol.
3. Perbanyak konsumsi sayur dan buah yang kaya serat serta rendah purin.
4. Kontrol berat badan dan lakukan aktivitas fisik secara rutin.
5. Rutin periksa kesehatan, terutama cek kadar asam urat dan fungsi ginjal.
Sayangnya, banyak passen datang ke rumah sakit setelah keluhan sudah parah, seperti nyeri pinggang hebat atau kencing bercampur darah. Pada tahap ini, sering kali batu ginjal sudah terbentuk dan membutuhkan tindakan medis, mulai dari obat penghancur batu, terapi laser, hingga operasi.
Karena itu, penting untuk tidak menganggap remeh asam urat. Mengendalikan sejak dini bukan hanya untuk menghindari nyeri sendi, tetapi juga mencegah komplikasi serius yang merusak ginjal.
Asam urat dan batu ginjal ibarat dua sisi mata uang yang saling terkait. Menjaga pola makan, cukup minum air, serta rajin memeriksakan kesehatan adalah langkah sederhana yang bisa menyelamatkan Anda dari penderitaan panjang. Ingat, mencegah selalu lebih mudah daripada mengobati.